Kehidupan mencoretkan seribu satu maya. Yang jelas, ada kala nya palsu. Yang tak di duga, ada kala nya menjadi kebenaran nyata. Lantas liku2 kehidupan kadang2 di anggap sama dan pada sesetengah ketara berbeza. Siapa lah kita selain dari "hamba2 yang harus terus berazam dan berusaha". Hikmah kita sebagai manusia, "berakal".
Biar gegak melangkah, biar gempita bumi di pijak, ini hanya lah aksi2 kita sedangkan Dia telah menentukan segala2nya. Bermunajatlah agar...
berfikir, jangan meramal...
mengeluh, jangan berputus asa...
bersyukur, jangan tamak...
menangis, jangan menderita...
bersuka, jangan lara...
berceria, jangan menghamba...
berkasih, jangan ber'agenda...
bercinta, jangan berdusta...
bersenang, jangan lupakan Dia...
bersedekah, jangan menghina...
Andai kesedihan menghimpit laluan kehidupan, bertenanglah. Ketenangan hati pasti melenyapkan debaran nista. Bersabar lah, walau sehingga mata terpejam. Seandainya kita temui apa yang kita ingin2kan, maka hargainya. Hajati kehendak dengan azam. Sesuatu yang berperasaan itu, tiada pernah ada persamaannya.
Sekadar nukilan, sekadar renungan, sekadar coretan buat hamparan sisa2 kehidupan yang masih ada. Usia panjang pendek bukan perhitungan kerana kematian takkan dapat di halang tetapi nilai kehidupan diri yang masih ada harus kita prinsipkan supaya jadi pengakuan dan sejarah diri yang suci dan murni.
Terima lah segalanya yang di anugerahkanNya seadanya. Bila telah di tarik, di cabut, di gelapkan, maka pincanglah segalanya.
We miss all of you
11 years ago
0 comments:
Post a Comment